Adaempat teori evolusi yang terkenal dan dipakai hingga saat ini, di antaranya sebagai berikut: Pertama, Teori Fixisme Aristoteles. Ilmuwan terkenal yang menganut paham teori ini adalah Aristoteles, Plato, Leeuwenhoek, Cuvier, Linnaeus, Hook, dan Buffon. Teori ini dicetuskan pada tahun 348-432 Sebelum Masehi.
1. Teori Abiogenesis Menurut teori ini, makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup atau dengan kata lain makhluk hidup ada dengan sendirinya. Oleh karena makhluk itu ada dengan sendirinya maka teori ini dikenal juga dengan teori Generatio Spontanea. Aristoteles merupakan salah satu pelopor teori ini, dengan percobaan yang dilakukannya pada tanah yang direndam air akan muncul cacing. Pendukung lain teori Abiogenesis adalah Nedham, seorang ilmuwan dari Inggris. Nedham melakukan penelitian dengan merebus kaldu dalam wadah selama beberapa menit kemudian ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari, terdapat bakteri dalam kaldu tersebut. Nedham berpendapat bahwa bakteri berasal dari kaldu. Setelah ditemukan mikroskop, Antonie van Leeuwenhoek melihat adanya mikroorganisme animalculus di dalam air rendaman jerami. Temuan ini seolah-olah menguatkan teori Abiogenesis. Para pendukung teori Abiogenesis menyatakan bahwa mikroorganisme itu berasal dari jerami yang membusuk. Akan tetapi, Leeuwenhoek menolak pernyataan itu dengan mengemukakan bahwa mikroorganisme itu berasal dari udara. Para penganut abiogenesis tersebut di atas dalam menarik kesimpulan sebenarnya terdapat kelemahan, yaitu belum mampu melihat benda yang sangat kecil bakteri, kista, ataupun telur cacing yang terbawa dalam materi percobaan yang digunakan. Hal ini karena pada zaman Aristoteles belum ditemukan mikroskop. Walaupun ada kelemahan pada percobaan, tetapi cara berpikir dalam mencari jawaban mengenai asal usul kehidupan di bumi ini sudah mengacu pada pola metode ilmiah. 2. Teori Biogenesis Teori Biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Tokoh pendukung teori ini antara lain Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Francesco Redi merupakan orang pertama yang melakukan penelitian untuk membantah teori Abiogenesis. a. Percobaan Francesco Redi Francesco Redi melakukan penelitian menggunakan 8 tabung yang dibagi menjadi 2 bagian. Empat tabung masing-masing diisi dengan daging ular, ikan, roti dicampur susu, dan daging. Keempat tabung dibiarkan terbuka. Empat tabung yang lain diperlakukan sama dengan 4 tabung pertama, tetapi tabung ditutup rapat. Setelah beberapa hari pada tabung yang terbuka terdapat larva yang akan menjadi lalat. Berdasarkan hasil percobaannya, Redi menyimpulkan bahwa ulat bukan berasal dari daging, tetapi berasal dari telur lalat yang terdapat dalam daging dan menetas menjadi larva. Penelitian ini ditentang oleh penganut teori Abiogenesis karena pada tabung yang tertutup rapat, udara dan zat hidup tidak dapat masuk sehingga tidak memungkinkan untuk adanya suatu kehidupan. Bantahan itu mendapat tanggapan dari Redi. Redi melakukan percobaan yang sama, namun tutup diganti dengan kain kasa sehingga udara dapat masuk dan ternyata dalam daging tidak terdapat larva. b. Percobaan Lazzaro Spallanzani Lazzaro Spallanzani pada tahun 1765 melakukan percobaan untuk menyanggah kesimpulan yang dikemukakan oleh Nedham. Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan dengan memanaskan 2 tabung kaldu sehingga semua organisme yang ada di dalam kaldu terbunuh. Setelah didinginkan kaldu tersebut dibagi menjadi 2, satu tabung dibiarkan terbuka dan satu tabung yang lain ditutup. Ternyata pada tabung yang terbuka terdapat organisme, sedangkan pada tabung yang tertutup tidak terdapat organisme. c. Percobaan Louis Pasteur Louis Pasteur melakukan percobaan menggunakan labu leher angsa. Pertama-tama kaldu direbus hingga mendidih, kemudian didiamkan. Setelah beberapa hari, air kaldu tetap jernih dan tidak mengandung mikroorganisme. Adanya leher angsa memungkinkan udara dapat masuk ke dalam tabung, tetapi mikroorganisme udara akan terhambat masuk karena adanya uap air pada pipa leher. Namun, apabila tabung dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukaan pipa, air kaldu tersebut akan terkontaminasi oleh mikroorganisme udara. Akibatnya setelah beberapa waktu, air kaldu akan keruh karena terdapat mikroorganisme. Berdasarkan hasil percobaan para ilmuwan tersebut maka muncullah teori baru yaitu teori Biogenesis yang menyatakan bahwa a. setiap makhluk hidup berasal dari telur = omne vivum ex ovo, b. setiap telur berasal dari makhluk hidup = omne ovum ex vivo, c. setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya = omne vivum ex vivo. Perhatikan ikhtisar percobaan yang dilakukan oleh Nedham, L. Spallanzani, dan L. Pasteur dalam Tabel berikut. Keterangan Nedham L. Spallanzani L. Pasteur Bahan Reaksi Kaldu Merebus kaldu beberapa menit, kemudian menutup botol dengan sumbat gabus Tumbuh bakteri Kaldu Merebus kaldu cukup lama sehingga semua organisme mati botol ditutup dengan rapat Tidak tumbuh bakteri Kaldu Merebus kaldu hingga mendidih,memasukkan kaldu dalam botol kemudian leher angsa Tidak tumbuh bakteri 3. Teori Cosmozoic Teori Cosmozoic atau teori Kosmozoan menyatakan bahwa asal mula makhluk hidup bumi berasal dari ”spora kehidupan” yang berasal dari luar angkasa. Keadaan planet di luar angkasa diliputi kondisi kekeringan, suhu yang sangat dingin serta adanya radiasi yang mematikan sehingga tidak memungkinkan kehidupan dapat bertahan. Pada akhirnya spora kehidupan itu sampai ke bumi. Teori ini tidak dapat diterima oleh banyak ilmuwan. 4. Teori Penciptaan Special Creation Teori ini berpandangan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan seperti apa adanya. Paham ini hanya membicarakan perkembangan materi sampai terbentuknya organisme tanpa menyinggung asal usul materi kehidupan. Penciptaan setiap jenis makhluk hidup terjadi secara terpisah. Teori ini tidak berdasarkan suatu eksperimen. 5. Teori Evolusi Biokimia Teori ini mencoba menggali informasi asal usul makhluk hidup dari sisi biokimia. Menurut Oparin dalam bukunya yang berjudul The Origin of Life 1936 menyatakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi beserta atmosfernya. Alexander Oparin adalah ahli evolusi molekular berkebangsaan Rusia. Lebih lanjut, Oparin menjelaskan bahwa pada mulanya atmosfer bumi purba terdiri atas metana CH4, amonia NH3, uap air H2O, dan gas hidrogen H2. Oleh karena adanya pemanasan dan energi alam, berupa sinar kosmis dan halilintar, gas-gas tersebut mengalami perubahan menjadi molekul organik sederhana, sejenis substansi asam amino. Selama berjuta-juta tahun, senyawa organik itu terakumulasi di cekungan perairan membentuk primordial soup, seperti semacam campuran materi-materi di lautan panas. Tahap selanjutnya, primordial soup ini membentuk monomer. Monomer bergabung membentuk polimer. Polimer membentuk agregasi berupa protobion. Protobion adalah bentuk awal sel hidup yang belum mampu bereproduksi, tetapi mampu memelihara lingkungan kimia dalam tubuhnya. Di samping itu, protobion juga telah memperlihatkan sifat yang berhubungan dengan makhluk hidup, seperti dapat melakukan metabolisme, kemampuan menerima rangsang, dan bereplikasi sendiri. Terbentuknya polimer dari monomer-monomer telah dibuktikan oleh Sydney W. Fox. Dalam percobaannya, Fox memanaskan 18–20 macam asam amino pada titik leburnya dan didapatkan protein. Pendapat Alexander Oparin mendapat dukungan dari ahli kimia Amerika Serikat, bernama Harold Urey. Urey menyatakan bahwa atmosfer bumi purba terdiri atas gas-gas metana CH4, amonia NH3, uap air H2O, dan gas hidrogen H2. Dengan adanya energi alam berupa halilintar dan sinar kosmis, campuran gas-gas tersebut membentuk asam amino. Pada tahun 1953, seorang mahasiswa Harold Urey, yaitu Stanley Miller USA mencoba melakukan eksperimen untuk membuktikan kebenaran teori yang dikemukakan Urey. Percobaannya itu juga dikenal dengan eksperimen Miller-Urey. Miller menggunakan campuran gas yang diasumsikan terdapat di atmosfir bumi purba, yaitu amonia, metana, hidrogen, dan uap air dalam percobaannya. Oleh karena dalam kondisi alamiah gas-gas itu tidak mungkin bereaksi, Miller memberi stimulus energi listrik tegangan tinggi, sebagai pengganti energi alam halilintar dan sinar kosmis. Miller mendidihkan campuran gas tersebut pada suhu 100oC selama seminggu. Pada akhir percobaan, Miller menganalisis senyawa-senyawa kimia yang terbentuk di dasar gelas percobaan dan menemukan 3 jenis dari 20 jenis asam amino. Alat percobaan Miller-Urey Terdiri atas bagian yang berupa sebuah tabung tertutup yang dihubungkan dengan 2 ruangan. Ruangan atas berisi beberapa gas yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi purba. Selanjutnya pada tempat ini diberi percikan listrik yang menggambarkan halilintar. Kondensor berfungsi untuk mendinginkan gas, menyebabkan terbentuknya tetesan-tetesan air dan berakhir pada ruangan pemanas kedua yang menggambarkan lautan. Beberapa molekul kompleks yang terbentuk di ruangan atmosfer, dilarutkan dalam tetesan-tetesan air ini dan dibawa ke ruangan lautan tempat sampel yang terbentuk diambil untuk dianalisis. Keberhasilan percobaan Miller ini memunculkan hipotesis lanjutan tentang asal usul kehidupan. Para evolusionis menyatakan bahwa asam-asam amino kemudian bergabung dalam urutan yang tepat secara kebetulan untuk membentuk protein. Sebagian protein-protein yang terbentuk secara kebetulan ini menempatkan diri mereka pada struktur seperti membran sel yang diikuti pembentukan sel primitif. Sel-sel ini kemudian bergabung membentuk organisme hidup. Mereka menyebutnya sebagai evolusi biologi. 6. Evolusi Biologi Oparin dan Haldane serta teori Urey menyebutkan bahwa zat organik asam amino yang merupakan bahan dasar penyusun makhluk hidup, pada mulanya terakumulasi di lautan. Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa dalam sel-sel tubuh makhluk hidup mengandung garam NaCl. Hal ini mendasari kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari laut. Evolusi biologi dimulai pada saat pembentukan sel. Asam amino yang terbentuk dari evolusi kimia akan bergabung membentuk makromolekul. Hal ini dibuktikan pada penelitian Sidney W. Fox. Larutan yang mengandung monomer-monomer organik diteteskan ke pasir, batu, atau tanah yang panas sehingga mengalami polimerisasi. Hasil polimerisasi ini dinamakan proteinoid. Apabila proteinoid dicampur dengan air dingin terbentuklah kumpulan proteinoid yang menyusun tetesan kecil yang disebut mikrosfer. Mikrosfer memiliki beberapa sifat hidup yang mempunyai membran selektif permeabel namun belum dapat dikatakan hidup. Oparin menggunakan istilah koaservat untuk mikrosfer. Koaservat merupakan tetesan koloid yang terbentuk saat larutan protein, asam nukleat, dan polisakarida dikocok. Substansi dalam koaservat dapat membentuk enzim yang berperan dalam pengambilan bahan dari lingkungan sebagai bahan pembentuk tubuh. Adanya deretan molekul-molekul lipid dan protein yang membatasi koaservat dengan lingkungan luar sekitarnya, telah dianggap sebagai selaput sel primitif. Selaput sel primitif ini menyebabkan stabilitas koaservat akan tetap terjaga. Selaput sel primitif ini diperkirakan berperan dalam pengaturan pertukaran substansi antara koaservat dan lingkungan sekitarnya. Koaservat dengan selaput lipid protein mungkin merupakan tipe sel primitif yang disebut protosel. Protosel kemudian akan membentuk sel awal yang merupakan permulaan dari organisme uniselular. Oleh karena keadaan atmosfer saat itu tidak mengandung O2, organisme awal tersebut diperkirakan bersifat prokariotik, anaerob, dan heterotrof. Perkembangan protosel menjadi organisme uniselular maupun multiselular tidak terlepas dari sistem genetik pada protosel itu sendiri. Sehubungan dengan hal itu, seorang ahli biokimia dari Havard yaitu Walter Gilbert pada tahun 1986 mengajukan hipotesis dunia RNA. Menurut hipotesis itu, miliaran tahun yang lalu sebuah molekul RNA yang dapat mereplikasi terbentuk secara kebetulan. Melalui pengaktifan oleh lingkungan, RNA ini dapat memproduksi protein. Selanjutnya, diperlukan molekul kedua untuk menyimpan informasi tersebut, maka dengan suatu cara tertentu terbentuklah DNA. Segera setelah protosel memperoleh gen yang mampu mereplikasi menyebabkan protosel mampu bereproduksi, dan dimulailah proses evolusi biologi. Sejarah kehidupan pun telah dimulai. Selanjutnya organisme-organisme mengalami proses evolusi menurut jalur kehidupan yang berbeda-beda. Demikianlah Materi Teori Asal Usul Kehidupan Teori Evolusi, selanjutnya baca juga materi Sejarah Munculnya Teori Evolusi semoga bermanfaat.
Dalamilmu biologi, evolusi merupakan perubahan-perubahan pada sifat-sifat terwariskan, baik secara morfologis maupun fisiologis, dalam suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena adanya kombinasi tiga proses utama dalam evolusi, yaitu variasi, reproduksi dan seleksi.
Menurut Teori Evolusi Biologi Organisme Pertama Yang Terbentuk Adalah Organisme. nama ahli yang dimaksud adalah …. ilmuwan belanda melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa agen penyebab penyakit pada tanaman tembakau dapat berkembang biak. nama ahli yang dimaksud adalah …. ilmuwan belanda melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa agen penyebab penyakit pada tanaman tembakau dapat berkembang biak. tanaman yang sehat menjadi sakit. nama ahli yang dimaksud adalah …. . Tahapan-tahapan pada evolusi biologi meli... Urutan tahapan dari evolusi biologi adalah 1, 4, 3, 2. Evolusi biologi bermula dari teori evolusi kimia yang menyatakan bahwa asam amino terbentuk dari reaksi kimia zat-zat anorganik di atmosfer yang kemudian jatuh ke bumi. Dengan bantuan radiasi ultraviolet sinar matahari, maka dapat terbentuk senyawa yang penting dalam kehidupan seperti protein dan DNA serta RNA. Selanjutnya berbagai senyawa akan membentuk organisme prokariotik heterotrof. Lambat laun organisme prokariotik akan berevolusi menjadi organisme eukariotik dan organisme heterotrof akan berevolusi menjadi organisme autotrof karena semakin berkurangnya nutrisi yang tersedia di bumi. Gagasan Charles Darwin soal asal-usul kehidupan 150 tahun kemudian surat yang ditulis pada 1871, bagaikan ramalan Gagasan bahwa populasi hewan berubah seiring waktu, sehingga misalnya jerapah saat ini memiliki leher yang lebih panjang daripada nenek moyang jauh mereka, banyak dibahas pada tahun 1800-an. Pada tahun 1953, seorang mahasiswa muda Amerika bernama Stanley Miller menunjukkan bahwa asam amino, bahan penyusun protein, dapat terbentuk dalam suatu peralatan sederhana yang meniru kondisi atmosfer dan samudra di Bumi purba. Tetapi garis besar pokok teori itu masih dipertimbangkan hingga hari ini, dan banyak peneliti yakin bahwa itulah penjelasan terbaik yang kita punya tentang asal mula kehidupan. "Ia perlahan-lahan bergerak menuju skenario lengkap untuk sintetis asam nukleat yang panjang dan kompleks," kata Kate Adamala dari University of Minnesota di Minneapolis. Mereka menaruh bahan kimia berbasis karbon sederhana dalam air panas di atas permukaan mineral dan berulang kali memaparkannya pada siklus basah-kering. Demikian pula, David Deamer dari University of California, Santa Cruz telah menunjukkan bahwa siklus basah-kering dapat mendorong pembentukan "protosel" sederhana, di mana molekul biologis seperti RNA menjadi diselimuti cangkang lipid. Ini Teori Evolusi Biologi yang Mudah Dipahami! Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa hewan, tumbuhan, dan juga manusia merupakan hasil perkembanagn evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk lebih sederhana, bermula dari adanya satu atau beberapa bentuk makhluk hidup sangat sederhana pda awal kehidupan di bumi yang secara perlahan-lahan berkembang menjadi berbagai spesies organisme Widodo, 1993. Kebenaran evolusi yang diperoleh dari penarikan kesimpulan secara induktif ini diterapkan berlaku umum terhadap semua organisme. Sementara itu, hanyutan genetik Bahasa Inggris Genetic Drift merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Saat ini teori evolusi biologi tidak lagi identik dengan prototype darwinisme dan neo-darwinisme karena adanya tambahan beberapa petunjuk. Selain itu terdapat pula bukti-bukti tidak langsung atau penjelasan yang berasal dari beberapa cabang biologi seperti genetika, sistematika, morfologi perbandingan, palaeontologi, embriologi, ekologi, dan sebagainya. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut . Terdapat penjelasan yang berasal dari beberapa cabang biologi seperti genetika, sistematika, morfologi perbandingan, palaeontologi, embriologi, ekologi, dan sebagainya. 4 Teori Evolusi, Bukan Hanya dari Charles Darwin Namun, ada beberapa teori evolusi lain yang dirumuskan, baik sebelum maupun setelah Darwin. Evolusi merupakan salah satu teori dalam ilmu biologi yang menyatakan bahwa berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan makhluk hidup lainnya di bumi berasal dari jenis lain yang sudah ada sebelumnya, dilansir dari Ensiklopedia Britannica. Biologi evolusioner diketahui berakar dari pemikiran evolusi dan transmutasi spesies yang digagas oleh filsuf Yunani, Anaximander. Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa cacat pada anggota tubuh merupakan kutukan, bukan perubahan makhluk hidup akibat seleksi alam maupun mutasi genetik. Meskipun teorinya tidak sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, Lamarck memberikan kontribusi penting dalam tahapan evolusi biologis dan mendorong penelitian selanjutnya yang tak terhitung jumlahnya. Ia menyimpulkan bahwa beragam organisme memiliki nenek moyang yang sama dan makhluk hidup telah berubah secara drastis sepanjang sejarah bumi. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Pemikiran-pemikiran evolusi seperti nenek moyang bersama dan transmutasi spesies telah ada paling tidak sejak abad ke-6 SM ketika hal ini dijelaskan secara rinci oleh seorang filsuf Yunani, Anaximander. [20] Pada akhir tahun 1859, publikasi Darwin, On the Origin of Species, menjelaskan seleksi alam secara mendetail dan memberikan bukti yang mendorong penerimaan luas evolusi dalam komunitas ilmiah. Misalnya, variasi dalam jumlah besar di antara individu mengizinkan suatu spesies secara cepat beradaptasi terhadap habitat yang baru, mengurangi kemungkinan terjadinya kepunahan. Terdapat sebuah miskonsepsi bahwa evolusi bersifat "progresif", namun seleksi alam tidaklah memiliki tujuan jangka panjang dan tidak perlulah menghasilkan kompleksitas yang lebih besar. Sejarah kehidupan masih berupa eukariota, prokariota, dan arkaea bersel tunggal sampai sekitar 610 miliar tahun yang lalu, ketika organisme multisel mulai muncul di samudra pada periode Ediakara. Segera sesudah kemunculan organisme multisel, sejumlah besar keanekaragaman biologis muncul dalam jangka waktu lebih dari sekitar 10 juta tahun pada perstiwa yang dikenal sebagai ledakan Kambria. [187] Manakala bidang-bidang sains lainnya seperti kosmologi[188] dan ilmu bumi[189] juga bertentangan dengan interpretasi literal banyak teks keagamaan, biologi evolusioner mendapatkan oposisi yang lebih signifikan.
Evolusi- adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk perkembangan makhluk hidup mulai dari bentuk yang sederhana hingga yang kompleks. dan A.I.Oparin. mereka berpendapat bahwa organisme terbentuk pertama kali di bumi ini berupa makhluk bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut mengalami evolusi menjadi berbagai jenis makhluk hidup
Kompetensi Dasar menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi; mengkomunikasikan hasil studi evolusi biologi; mendeskripsikan kecenderungan baru tentang teori evolusi. A. Teori Abiogenesis /Generatio Spontanea 1. Makhluk hidup terjadi begitu saja secara spontan atau makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup. 2. Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles, dan didukung oleh a. Antonie van Leeuwenhoek, dengan pendapatnya bahwa mikroorganisme benda hidup berasal dari air benda mati. Percobaannya pada abad ke-17 dengan penemuannya terhadap mikroskop, ia melihat adanya mikroorganisme makhluk hidup sangat kecil dalam sampel air hujan dan air rendaman jerami. b. Needham, berpendapat bahwa mikroorganisme benda hidup terjadi dari air kaldu benda mati. Hal ini sesuai dengan percobaannya yaitu dengan merebus daging, kemudian air kaldu disimpan dalam keadaan terbuka. Setelah beberapa hari terlihat air kaldu menjadi keruh karena adanya mikroorganisme. B. Teori Biogenesis 1. Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. 2. Teori ini merupakan kesimpulan dari percobaan a. Francesco Redi, dengan percobaannya tentang munculnya ulat yang dapat muncul dalam daging yang disimpan dalam stoples terbuka tetapi tidak muncul dalam stoples tertutup. Larva suatu kehidupan bukan berasal dari daging benda mati tetapi berasal dari telur lalat yang masuk dan bertelur pada daging. b. Lazaro Spallazani, dengan percobaannya mendidihkan kaldu dalam labu kemudian ditutup rapat-rapat. Kaldu tetap bening dan steril. Adanya mikroorganisme pada tabung terbuka berasal dari udara, bukan berasal dari air kaldu benda mati. Tidak adanya mikroorganisme pada tabung tertutup menunjukkan bahwa mikroorganisme bukan berasal dari kaldu benda mati. c. Louis Pasteur, percobaannya mendidihkan kaldu pada labu, kemudian labu ditutup dengan pipa seperti huruf S sehingga mulut labu tetap terbuka. Kondisi tersebut memungkinkan “zat hidup” tetap dapat masuk, namun kondisi kaldu tetap jernih bening dan steril. Dari percobaan ini timbullah anggapan bahwa Omne Vivum ex Ovo Omne Ovum ex Vivo yang berarti kehidupan berasal dari telur, dan telur berasal dari makhluk hidup. C. Teori Evolusi Kimia 1. Menurut teori evolusi kimia, asal mula kehidupan berasal dari reaksi antara CH4, NH3, H2, dan H2O di atmosfer dengan sinar kosmis dan halilintar yang menghasilkan senyawa organik serupa asam amino. 2. Beberapa ilmuwan yang mengemukakan teori evolusi kimia a. Harold Urey menyatakan bahwa asal-usul kehidupan diawali dengan adanya senyawa anorganik di atmosfer yang berupa gas-gas seperti metana CH4, hidrogen H2, uap air H2O dan amino NH3 yang bereaksi dengan bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan listrik halilintar sehingga terbentuk asam amino yang merupakan bahan dasar pembangun kehidupan. b. Stanley Miller, berhasil membuktikan teori Urey dengan percobaannya di laboratorium dengan menggunakan alat yang diberi nama pesawat uratmosfera. Kesimpulan yang diperolehnya bahwa senyawa anorganik dapat diubah menjadi asam amino organik dengan pesawat uratmosfera. Jadi, satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupan, seperti lipida, gula, asam amino, dan nukleotida, dapat terbentuk dari kondisi abiotik. D. Teori Evolusi Biologi 1. Teori dikemukakan oleh Alexander L. Oparin. Menurut teori evolusi biologi, asal usul kehidupan berasal dari reaksi antara gas-gas metana CH4, hidrogen H2, uap air H2O, dan amonia NH3 yang mudah menguap ke atmosfer yang berada di cekungan air laut dengan energi radiasi benda-benda angkasa yang menghasilkan senyawa organik serupa alkohol dan asam amino. Hasil reaksi berupa asam amino berada pada cekungan laut membentuk sup purba primordial sup. 2. Teori-teori yang telah diterangkan di atas belum dapat menjawab darimana dan bagaimana kehidupan pertama kali ada di bumi. 3. Berikut ini beberapa teori tentang perkembangan sel a. Dari prokariotik ke eukariotik Sel eukariotik terjadi karena simbiosis erat antara dua organisme, salah satu menjadi inang dan lainnya masuk ke tubuh inang endosimbuosis. Dalam kasus ini, bakteri purba ditelan oleh sel prokariotik sebagai inang. Bakteri ini berfungsi melakukan segala reaksi kimia. Hal inilah yang dianggap sebagai cikal bakal mitokondria. b. Dari laut ke darat Sel-sel diduga pertama kali berasal dari laut, dan berkembang menjadi organisme yang hidup di dalam air. Beberapa organisme ada yang mencoba untuk beralih hidup dari lingkungan air ke lingkungan darat karena telah terjadi kompetisi di dalam lingkungan air. Fakta yang mendukung teori ini adalah siklus hidup amfibi sebagian di air. Dari fertilisasi sampai berudu amfibi hidup di air, dan kemudian mengalami metamorfosis untuk hidup di darat. E. Pengertian Evolusi Evolusi adalah perubahan genotip pada satu populasi yang berlangsung secara perlahan-lahan dan memakan waktu yang sangat lama. F. Teori Evolusi 1. Teori Evolusi Jean Lamarck Evolusi organik terjadi karena perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan dapat diturunkan. Organ yang mengalami perubahan karena terus-menerus dipakai, akan berkembang makin sempurna, dan organ yang tidak diperlukan lagi perkembangannya akan menurun, dan akhirnya rudimentteori use dan disuse. Teori Lamarck ternyata salah setelah Weisman melakukan eksperimen untuk menguji teori itu. 2. Teori Evolusi Charles Darwin a. Spesies yang ada sekarang merupakan turunan dari spesies-spesies sebelumnya. b. Mekanisme evolusi berlangsung dengan seleksi alam. Ajaran Darwin tentang evolusi didasarkan atas pokok-pokok pikiran berikut a. tidak ada dua individu yang sama; b. setiap populasi cenderung untuk bertambah banyak; c. untuk berkembang biak memerlukan makanan dan ruangan yang cukup; d. bertambahnya populasi tidak berjalan terus-menerus. G. Petunjuk Adanya Evolusi Beberapa bukti yang dianggap memberikan petunjuk adanya evolusi antara lain sebagai berikut 1. Variasi Makhluk Hidup Variasi adalah perbedaan yang ditemukan pada individu-individu dalam satu spesies. Jika varian tersebut hidup pada lingkungan yang berbeda, maka akan menghasilkan keturunan yang berbeda pula. Jadi, adanya variasi merupakan petunjuk adanya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru. 2. Fosil Fosil-fosil yang ditemukan dalam lapisan bumi dari lapisan tua sampai muda menunjukkan adanya perubahan secara berangsur-angsur. Dengan membandingkan fosil-fosil yang ditemukan di berbagai lapisan bumi dapat diketahui adanya proses evolusi. Sejarah perkembangan kuda merupakan satu contoh yang paling dikenal untuk menerangkan adanya perubahan-perubahan bentuk dari masa ke masa. 3. Homologi dan Organ Analogi Tubuh Homologi adalah organ-organ makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal dasar yang sama, kemudian berubah strukturnya sehingga fungsinya berbeda. Misalnya, sayap burung homolog dengan tangan manusia. Kaki depan kuda homolog dengan sirip dada ikan paus. Analogi adalah organ-organ tubuh yang mempunyai fungsi sama tetapi bentuk asalnya berbeda. Contoh sayap serangga dengan sayap burung. 4. Embriologi Perbandingan Beberapa kelas vertebrata, seperti ikan, reptil, burung dan mamalia, walaupun tubuh individu dewasanya berbeda jenis satu sama lainnya, namun fase awal dari perkembangan embrionya sangat mirip. Makin mirip, makin dekat kekeluargaannya. 5. Petunjuk secara Biokimia Jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara organisme satu dengan lainnya dapat ditunjukkan dengan uji secara biokimia yang disebut uji presipitin. Uji presipitin adalah uji adanya reaksi antara antigen-antibodi. Banyak sedikitnya endapan yang terbentuk akibat reaksi tersebut dapat digunakan untuk menentukan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara suatu organisme dengan organisme lainnya. 6. Perbandingan Fisiologi Organisme Organisme mempunyai ciri-ciri fisiologi yang sama, seperti respirasi, ekskresi, dan sebagainya. Meskipun ciri morfologi dan jumlah sel yang membentuk setiap organisme berbeda-beda, terdapat kemiripan-kemiripan dalam fisiologinya. 7. Petunjuk Alat Tubuh yang Tersisa Pada manusia dan beberapa jenis hewan dapat dijumpai berbagai alat tubuh yang tidak berfungsi. Alat tubuh manusia yang tersisa antara lain umbai cacing apendiks dan tulang ekor. Pada burung kiwi, burung yang tidak dapat terbang, terdapat alat tubuh yang tersisa sebagai akibat penyusutan sayap. H. Mekanisme Evolusi terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam. Variasi genetik ditimbulkan oleh mutasi; rekombinasi gen-gen dalam keturunan baru. I. Frekuensi Gen Pada proses evolusi terjadi perubahan frekuensi gen. Bila perbandingan antara genotip-genotip dalam satu populasi tidak berubah dari satu generasi ke generasi, maka frekuensi gen dalam populasi tersebut ada dalam keadaan seimbang. Frekuensi gen berada dalam keseimbangan bila tidak terjadi migrasi; tidak ada mutasi, atau harus ada keseimbangan mutasi di mana perubahan genetis ke satu arah diimbangi oleh sejumlah mutasi yang sama dalam arah berlawanan; tidak terjadi seleksi; reproduksi harus berlangsung acak; populasi harus besar. Bila frekuensi gen dalam satu populasi ada dalam keadaan seimbang berlaku HUKUM HARDY WEINBERG. Apabila frekuensi gen yang satu dinyatakan dengan simbol p, dan alelnya dengan simbol q, maka menurut Hardy Weinberg p+q = 1 Bila frekuensi gen A = p dan frekuensi gen a = q, maka frekuensi genotip AA Aa aa = p2 2pq q2. Mekanisme terbentuknya spesies baru disebabkan adanya isolasi yang merintangi arus gen dari satu populasi ke populasi yang lain. Hal ini dapat terjadi karena 1. Isolasi oleh Waktu Contohnya kuda. Kuda zaman eosin yaitu eohippuss-mesohippus-meryhippus-pliohippus-equus. Dari zaman eosin sampai sekarang seorang ahli paleontologi menduga telah terjadi 150000 mutasi yang menguntungkan untuk setiap gen kuda. Dengan demikian, terdapat cukup banyak perbedaan antara moyangnya dengan kuda yang sekarang. Oleh karena itu, kuda-kuda tersebut dinyatakan berbeda spesies. 2. Isolasi Geografi Kebanyakan biologiwan setuju bahwa lahirnya jenis baru adalah hasil dari pemisahan geografis. Bila dua daerah memiliki karakteristik berbeda, tekanan seleksi lingkungan terhadap populasi akan berbeda. Dan lagi, aliran gen antarsubjenis akan terputus. Contoh burung Fringgillidae yang mungkin terbawa badai dari pantai Equator ke kepulauan Galapagos. Oleh karena pulau-pulau itu jauh jaraknya, maka perkawinan populasi satu pulau dengan pulau lainnya jarang/tidak terjadi. 3. Domestikasi Domestikasi memindahkan makhluk-makhluk hewan liar dan tumbuhan liar ke dalam lingkungan baru yang diciptakan manusia. Hal ini mengakibatkan timbulnya jenis hewan dan tumbuhan yang mempunyai sifat menyimpang dari aslinya. 4. Mutasi Kromosom Merupakan peristiwa terjadinya spesies baru dengan cepat. Post Views 5,748
Teorievolusi mengklaim bahwa spesies makhluk hidup secara bertahap berevolusi dari satu ke yang lain. Catatan fosil, bagaimana pun, secara eksplisit menolak klaim ini. Misalnya, pada Periode Kambrium, sekitar 550 juta tahun yang lalu, lusinan spesies yang telah punah total tiba-tiba muncul.
Contoh Soal Evolusi Biologi –Evolusi biologi diawali dengan teori pembentukan organisme prokariotik. Organisme prokariotik sendiri adalah organisme yang hidup pertama di muka Bumi. Makhluk bersel satu yang tidak memiliki membran inti ini terdiri atas organisme autotrof dan organisme heterotrof. Sebelum melanjutkan pembahasan ini, menurut kalian, manakah organisme yang lebih dulu menghuni Bumi? Organisme autotrof atau organisme heterotrof? Jika jawaban kalian adalah organisme autotrof, kalian salah besar. Mengapa bisa demikian? Sebab sel primitif belum memiliki organel fotosintetik seperti kloroplas. Organisme pertama di muka bumi ternyata masih mengandalkan sumber makanan yang berasal dari zat-zat organik. Organisme prokariotik heterotrof muncul sekitar four miliar tahun yang lalu. Sekitar 2 miliar tahun kemudian, persediaan zat organik pun mulai menipis. Kondisi inilah yang mendorong sel untuk membuat makanan sendiri. Akibatnya membran sel melekuk ke dalam dan membentuk lembaran yang mengandung pigmen fotosintetik. Gunanya tentu adalah untuk menangkap sinar Matahari sebagai sumber energi. Inilah awal dari terbentuknya organisme autotrof. 2. Asal Mula Sel Eukariotik Sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu, muncul organisme eukariotik atau eukariota, yaitu organisme yang memiliki inti sejati. Hal ini ditandai dengan kehadiran membran inti yang melindungi daerah DNA di dalam sel organisme. Pembentukannya sendiri terjadi karena adanya pelekukan membran sel ke arah dalam untuk mengelilingi organel-organel sel, kecuali mitokondria dan kloroplas. Membran sel ini juga mengelilingi Dna dan membentuk membran nukleus atau membran inti. Bukti yang memperkuat membran inti terbentuk dari membran sel adalah terhubungnya membran inti dan membran sel dengan retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma merupakan organel sisa-sisa pelekukan membran sel. Bukti lainnya adalah adanya membran ganda, yaitu membran dalam dan membran luar pada keduanya. Pembentukan mitokondria dan kloroplas adalah penanda pembentukan organisme eukariotik yang lainnya. Ingat bahwa organisme prokariotik tidak memiliki organel-organel ini. Dua organel tersebut dibentuk melalui proses endosimbiosis, yaitu simbiosis antara dua organisme, dimana organisme yang satu berada di dalam tubuh organisme yang lain. Jadi, mitokondria terbentuk ketika ada prokariota kecil yang bersifat aerobik masuk ke dalam sel eukariota. Endosimbiosis di antara kedua organisme ini sangat erat sehingga prokariota tersebut akhirnya menjadi salah satu organel eukariota yang dinamakan mitokondria. Sementara itu, kloroplas terbentuk ketika ada prokariota fotosintetik yang masuk ke dalam sel eukariota. Kedua endosimbiosis ini bersifat menguntungkan. Prokariota menghasilkan energi untuk kebutuhan sel eukariota, sedangkan eukariota memberikan perlindungan dan zat-zat anorganik untuk metabolisme prokariota. Bukti bahwa mitokondria dan kloroplas berasal dari organisme prokariotik adalah adanya persamaan di antara kedua organel ini dengan prokariota. Persamaan itu di antaranya adalah keduanya memiliki Deoxyribonucleic acid yang mirip dengan DNA prokariot. Keduanya dapat membelah diri dan bertambah banyak, seperti halnya prokariota bereproduksi serta keduanya sama-sama memiliki membran ganda yang terdiri atas membran dalam dan membran luar, persis seperti prokariota. 3. Dari Laut ke Darat Protista merupakan eukariota pertama yang menjadi nenek moyang tumbuhan dan hewan masa kini. Kehidupannya diduga dimulai dari lautan. Protista diduga berkembang biak di lautan, lalu menurunkan tumbuhan air dan hewan laut. Jumlah makanan yang terbatas di lautan menyebabkan organisme-organisme mulai berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Beberapa hewan mencoba naik ke darat untuk mencari sumber makanan baru. Postulat ini dibuktikan dengan adanya ikan yang bernapas dengan paru-paru dan hewan amfibi yang siklus hidupnya dimulai di air. Namun, perubahan ini tidak semudah yang dibayangkan. Hewan air yang mencoba naik ke darat harus bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan di darat. Hewan air dan hewan darat memiliki ciri fisiologis yang berbeda, terutama dalam cara bernapas. Hewan air bernapas dengan menggunakan insang dan menyaring oksigen yang ada di dalam air. Sementara hewan darat bernapas dengan menggunakan paru-paru dan mengambil oksigen yang ada di udara. Setelah berhasil hidup di darat, ada beberapa hewan yang kembali ke air. Salah satu penyebabnya adalah kompetisi makanan. Contoh hewan darat yang mencoba untuk kembali hidup di air adalah penyu, anjing laut, dan lumba-lumba. iv. Skala Waktu Geologis Evolusi biologi tak terlepas dari skala waktu geologis. Hal ini karena seiring waktu berjalan, makhluk hidup berkembang menjadi jutaan bahkan miliaran spesies. Contohnya organisme protista yang menghuni bumi pertama kali berkembang menjadi berbagai spesies yang berbeda-beda. Semuanya terjadi akibat adaptasi terhadap lingkungannya masing-masing. S1 Pernyataan berikut ini yang merupakan peristiwa evolusi biologi adalah …. S2 Dalam teori evolusi biologi, organisme yang pertama hidup menghuni bumi adalah …. S3 Hal logis yang membuat makhluk hidup heterotrof menjadi jenis makhluk pertama yang ada di muka bumi ini adalah sebagai berikut,kecuali …. S4 Pembeda yang paling jelas dari makhluk hidup eukariotik dan prokariotik adalah …. S5 Berdasarkan teori evolusi biologi, retikulum endoplasma merupakan …. Mitokondria dan kloroplas tidak dimiliki oleh prokariota. Dua organel ini terbentuk dengan cara …. S7 Berikut ini adalah persamaan mitokondria dan kloroplas,kecuali …. S8 Menurut teori evolusi, binatang berevolusi dari …. S9 Hewan-hewan laut memang melakukan adaptasi untuk bisa hidup di darat, tetapi hal ini ternyata tidak mudah. Akibatnya, ada beberapa jenis hewan yang pada akhirnya tidak bisa murni hidup di darat dan harus kembali ke laut. Hewan-hewan tersebut adalah sebagai berikut,kecuali …. S10 Teori evolusi biologi juga melibatkan ….
MenurutUrey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :
Quipperian! Evolusi merupakan ilmu yang mempelajari perubahan yang berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan masa dan tempat. Teori evolusi mempelajari proses perubahan yang terjadi pada makhluk hidup. Teori evolusi merupakan suatu teori yang dinamis, selain penting dalam biologi juga dalam perkembangan teknologi. Anak IPA? Yuk Belajar Biologi Tentang Teori Evolusi! Biologi sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan keadaan fisik organisme atau mkhluk hidup mengemukakan juga ide atau gagasan evolusi biologis biological evolution yang mana telah mengalami evolusi pula dalam sejarah perkembangannya. Evolusi biologis sebagaimana dikenal dewasa ini telah berbeda dengan gagsan evolusi yang dikemukakan oleh Aristoteles, Chevalier de Lamarck, dan Charles Robert Darwin. Apa sih Teori Evolusi Biologi? Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa hewan, tumbuhan, dan juga manusia merupakan hasil perkembanagn evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk lebih sederhana, bermula dari adanya satu atau beberapa bentuk makhluk hidup sangat sederhana pda awal kehidupan di bumi yang secara perlahan-lahan berkembang menjadi berbagai spesies organisme Widodo, 1993. Terdapat sejumlah bukti tidak langsung yang tidak lengkap dan penjelasan dari berbagai cabang biologi yang dapat digunakan untuk mendukung gagasan evolusi. Biologi sebagai ilmu pengetahuan alam memiilki metode induktif dalam memperoleh kebenaran. Kebenaran evolusi yang diperoleh dari penarikan kesimpulan secara induktif ini diterapkan berlaku umum terhadap semua organisme. Biologi sebagai ilmu pengetahuan alam pada umumnya mewadahi hal-hal yang rasional dengan dilengkapi bukti-bukti. Apabila terdapat fenomena suatu peristiwa alam dapat dikemukakan gagasan yang dapat menjelaskan fenomena tersebut dengan disertai bukti-bukti yang bisa diuji, gagasan hasil pengujian tersebut disebut hukum. Apabila hanya terdapat bukti-bukti yang tidak langsung atau bukti-bukti yang tidak lengkap untuk mendukung penjelasan rasional terhadap gejala alam, maka gagasan hasil telaahnya disebut sebagai teori. Sedangkan apabila gagasan itu sama sekali belum disertai bukti yang diperlukan maka gagasan tersebut disebut sebgai hipotesa. Mekanisme Teori Evolusi Biologi Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi – dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik Bahasa Inggris Genetic Drift merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini. Fakta Evolusi Biologi Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu. Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam. Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi modern, yang menghubungkan satuan evolusi gen dengan mekanisme evolusi seleksi alam. Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi. Teori Evolusi Biologi yang Berkembang Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi. Belajar Biologi Teori Mutasi untuk Materi Dasar SMA Saat ini teori evolusi biologi tidak lagi identik dengan prototype darwinisme dan neo-darwinisme karena adanya tambahan beberapa petunjuk. Selain itu terdapat pula bukti-bukti tidak langsung atau penjelasan yang berasal dari beberapa cabang biologi seperti genetika, sistematika, morfologi perbandingan, palaeontologi, embriologi, ekologi, dan sebagainya. Cabang Teori Evolusi Biologi Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey 1893 menyatakan bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana CH4, Uap air H2O, AmoniaNH2, dan karbon dioksida CO2 yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan teori Urey. Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut Kondisi 1 tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi Kondisi 2 adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar Kondisi 3 terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan kimianay dapat disamakan dengan susunan kimia virus. Kondisi 4 dalam jangka waktu yang lama berjuta-juta tahun, zat hidup yang terbentuk tadi berkembang menjadi seejnis organisme makhluk hidup yang lebih kompleks. Inti dari Teori Evolusi Biologi Evolusi merupakan ilmu yang mempelajari perubahan yang berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan masa dan tempat. Teori evolusi merupakan suatu teori yang dinamis, selain penting dalam biologi juga dalam perkembangan teknologi. Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa makhluk hidup merupakan hasil perkembanagn evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk lebih sederhana, yang secara perlahan-lahan berkembang menjadi berbagai spesies organisme. Namun, saat ini teori evolusi biologi tidak lagi identik dengan prototype darwinisme dan neo-darwinisme. Terdapat penjelasan yang berasal dari beberapa cabang biologi seperti genetika, sistematika, morfologi perbandingan, palaeontologi, embriologi, ekologi, dan sebagainya. Penulis Sritopia
. 61 244 22 53 241 125 320 334
menurut teori evolusi biologi organisme pertama yang terbentuk adalah organisme